Cara Bertahan Hidup Jika Tersesat Dihutan Saat Mendaki Gunung Atau Survival Lainnya
1. Usahakan Kondisi Tubuhmu Tetap Kering
Saat tubuhmu kering, tingkat kemungkinan untuk keluar dari situasi kritis dan bertahan hidup akan lebih tinggi dibanding saat kondisi tubuhmu basah. Bahkan, saat tubuhmu basah, itu sangat berbahaya sekali. Kondisi tubuh yang basah, cuaca gunung yang dingin dan angin yang bertiup kencang bisa mengakibatkan hipotermia dan berujung kepada kematian.
Kemudian, bagaimana caranya supaya kondisi tubuh bisa tetap kering ketika dalam situasi kritis?. Jawabannya adalah tenda, baik itu tenda Dome yang ada dalam carriermu atau tenda Bivak yang bisa kamu buat dari jas hujan.
Cara membuat Bivak, mudah, kamu bisa mengikatkan tali pada dua pohon sejajar sehingga tali itu terentang kuat. Setelah itu, jas hujan bisa kamu letakkan di atas tali tersebut dan menghasilkan ruangan kosong tepat di bawah tali. Alasi bagian bawahnya dengan matras atau dedauanan lebar sehingga ruangan itu tetap kering dan hangat.
Beberapa tips dalam mendirikan bivak
2. Buatlah Api
Dalam sejarah peradaban manusia, api memiliki peranan penting. Manusia-manusia di jaman purba menggunakan api sebagai alat utama dalam bertahan hidup, karena api mempunyai banyak manfaat, di antaranya adalah untuk memasak, mengusir binatang buas, mengirim sinyal kepada tim SAR dan masih banyak manfaat api lainnya.
Oleh karena itu, pada setiap pendakian, kamu harus membawa korek api atau gas. Dengan membawa korek, kamu tidak perlu repot-repot membuat api dari kayu atau batu seperti di jaman purba.
Namun, namanya korek api, pasti ada saatnya habis dan tidak bisa dipakai. Mau tidak mau kamu harus mempelajari membuat api tanpa korek. Perhatikan cara berikut.
Cara membuat api tanpa korek yang paling populer dan paling kuno adalah hand drill. Kenapa populer?, karena cara ini tergolong sangat sederhana, kamu hanya membutuhkan sebatang kayu keras untuk pijakan, ranting yang berukuran setengah meter dan daun kering sebagai sumbu api.
Begini caranya, buat lubang kecil di kayu yang keras, taburkan beberapa daun kering di dekatnya, kemudian gesekan ujung ranting dan lubang kecil di kayu dengan cara memutar ranting oleh tangan kamu. Sedikit tips, carilah ranting yang sudah sangat kering dan tidak terlalu kuat.
3. Sejak Dahulu, Alam Sudah Menjadi Sumber Kehidupan Manusia. Dalam Kondisi Kritis, Kamu Harus Mengenali Buahan dan Tumbuhan yang Bisa Dimakan
Selama manusia tidak merusak alam raya ini, alam akan selalu baik kepada manusia, terbukti, setiap makanan yang kita makan setiap hari adalah hasil pengolahan dari alam. Begitu baik alam raya, dia selalu menyediakan semua kebutuhan manusia.
Begitu pun saat kita berada dalam kondisi kritis, seperti tersesat di hutan dan terjebak di alam liar, mungkin kamu tidak usah terlalu khawatir, karena alam selalu ramah kepada manusia. Namun, tidak semudah kedengarannya, kamu harus mengenal alam terlebih dahulu, baik makanan yang ada padanya atau tumbuhan dan buahan yang bisa dimakan atau malah jangan dimakan.
Inilah 3 jenis tumbuhan dan buah-buahan yang bisa kamu jumpai di alam bebas, dan aman untuk dimakan.
1. Jamur
Kabar baiknya adalah, di hutan tropis seperti di Indonesia, ketika kita terjebak dalam keadaan kritis, jamur adalah salah satu makanan yang paling mudah kita temukan, karena jamur sangat suka tumbuh di udara yang lembab, seperti di hutan-hutan tropis.
Namun, saat kamu hendak memakan jamur, kamu harus berhati-hati dalam memilih jamur. Tidak semua jamur bisa kita makan, jamur terbagi menjadi dua kategori, yakni, jamur yang bisa kita makan dan jamur yang mengandung racun.
Ciri-ciri jamur yang mengandung racun adalah jamur yang mempunyai warna mencolok dan jamur yang aman untuk dimakan adalah jamur yang memiliki warna gelap. Mungkin kamu bisa mencari tahu dan mencatat jamur apa saja yang bisa kamu makan dan tidak bisa dimakan, catatan itu akan sangat berguna sekali saat kamu membutuhkannya.
2. Cantigi
Cantigi pun sama dengan jamur, sama-sama mudah ditemukan di hutan, apalagi di gunung, karena tumbuhan cantigi hidup di dataran tinggi. Dan sama-sama bisa dimakan.
Meskipun rasanya tidak seenak jamur, rasanya seperti jambu biji, namun dalam situasi survive, kamu harus bersyukur saat menemuinya, karena Cantigi bisa mengobati rasa laparmu. Hati-hati, hanya bagian daun yang berwarna mencolok yang bisa kamu makan.
3. Ceplukan
Ceplukan hanya akan hidup di atas tanah yang terkena sinar matahari penuh, mirip bunga Edelweis dong?, iya, namun ceplukan tidak pandang bulu dalam soal ketinggian, dia akan hidup di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Oleh karena itu, kita sering sekali menemuinya di sawah-sawah.
Bahkan, para petani sering menggapnya sebagai hama, namun tidak demikian untuk orang-orang yang berada dalam keadaan kritis di tengah hutan dan harus memperjuangkan hidupnya. Tumbuhan ceplukan bisa berubah, dari hama, menjadi tumbuhan yang bisa menyambung nyawa.
Sesuatu yang bisa dimakan dari tumbuhan ceplukan adalah buahnya yang berwarna putih kekuning-kuningan yang tertutup kuncup, rasanya manis. Selain sebagai buah penyelamat untuk para survivor, buah ceplukan pun dikenal sebagai tumbuhan obat.
4. Tubuh Manusia Di Dominasi Oleh Cairan, Oleh Karenanya, Kamu Harus Mengetahui Cara Mendapatkan Air Dalam Keadaan Kritis
Mungkin, tanpa makanan manusia bisa bertahan hidup sampai berminggu-minggu, namun berbeda saat manusia hidup tanpa air, mereka hanya mampu bertahan dalam hitungan hari saja. Karena kenyataan itu, dalam kondisi survival di gunung, menemukan dan mencari air adalah perkara yang paling penting.
Berikut adalah cara mencari air dalam keadaan survival di gunung atau di alam liar yang terbagi menjadi dua, yakni, air yang bisa langsung kamu minum dan air yang membutuhkan proses terlebih dahulu sebelum kamu meminumnya.
1. Air Hujan
Cara yang paling mudah untuk menemukan air minum di dalam kondisi survive adalah menampung air hujan dalam satu wadah, kamu bisa meminum air hujan tanpa dimasak terlebih dahulu, namun akan lebih baik dan sehat jika kamu memasaknya terlebih dahulu.
2. Teknik Solar Still
Ketika musim hujan, mungkin mudah sekali mencari air minum, namun, bagaimana jika kamu terjebak dalam kondisi kritis di musim kemarau. Pasti akan sedikit susah. Nah, dengan menggunakan teknik solar still, kamu bisa mengumpulkan air pada musim kemarau. Caranya seperti ini,
Pertama-tama, kamu harus menggali lubang terlebih dahulu, lebih dalam lebih bagus, kemudian, simpanlah Wadah dan dedaunan di dasar lubang tersebut, untuk menampung air. Terakhir, kamu tutup lubang itu dengan plastik atau dedaunan, biarkan proses penguapan terjadi di dalam lubang tersebut beberapa lama. Setelah kamu menunggu beberapa lama, kamu bisa menemukan air terkumpul di wadah dan dedaunan di dalam lubang tadi.
3. Memanfaatkan Proses Transpirasi Dari Tumbuhan
Hasilnya memang tidak sebanyak air yang kamu dapatkan dari air hujan atau teknik solar still, namun memanfaatkan proses transpirasi dari tumbuhan bisa menjadi alternatif, supaya kamu mendapatkan air dalam keadaan survival. Caranya seperti ini,
Pertama-tama, kamu harus mencari daun yang nampak sehat dan tidak beracun, kemudian bungkus daun tersebut dengan plastik dan ikat kencang supaya tidak ada udara yang bisa keluar dan masuk.
Transpirasi tumbuhan artinya adalah pernafasan tumbuhan, jadi, kamu memanfaatkan proses pernafasan daun di dalam kantung plastik tadi, pernafasan daun akan menghasilkan embun. Setelah terkumpul sedikit air, kamu bisa langsung meminum air embun tersebut.
4. Memotong Akar Rotan Atau Akar Tumbuhan Rambat Lainnya
Menurut saya, cara ini adalah cara yang paling cepat untuk mendapatkan air dalam keadaan survive. Caranya adalah memotong akar rotan atau tumbuhan rambat lainnya, kemudian air akan keluar dari bekas potongan tersebut, supaya lebih aman, sebaiknya air yang kamu dapatkan dari akar rotan, sebelum kamu minum, dimasak terlebih dahulu.
5. Mengamati Prilaku Binatang
Cara terakhir adalah mengamati prilaku binatang yang berada di sekitar kamu, karena pada dasarnya, setiap binatang memiliki insting untuk mencari minum di tengah-tengah hutan.
Biasanya mereka mencari air minum pada pagi dan sore hari, pada saat itu, cermatilah prilaku mereka dan ikuti kemana mereka pergi, besar kemungkinan mereka akan membawamu kepada sumber air terdekat.
5. STOP
Pada dasarnya, setiap manusia mempunyai batas-batas kemampuan pada diri mereka, begitu pun dengan kamu, sekuat apa pun kamu, pasti mempunyai batas-batas kemampuan.
Oleh karena itu, apabila kamu terpisah dari rombongan pendakian dan kamu merasa tersesat, jangan panik, kamu harus menganalisa terlebih dahulu kemampuan pada diri kamu sendiri, apakah kamu sanggup berjalan ke sana ke mari untuk mencari bantuan atau tidak sanggup lagi.
Apabila kamu merasa tidak sanggup untuk melakukan hal itu, lebih baik, kamu menggunakan teknik survival yang bernama 'Stop. Berhenti dan duduk sambil memikirkan hal apa yang akan kamu perbuat selanjutnya atau hanya sekedar menunggu bantuan dari tim SAR.
6. S.T.O.P
Dalam survival skill atau kemampuan bertahan hidup, stop mempunyai dua artian, pertama, adalah berhenti seperti yang sudah saya jelaskan di atas, dan kedua adalah S.T.O.P yang artinya 'Sit artinya duduk, 'Think artinya berfikir, 'Observe artinya mengamati dan 'Plan artinya merencanakan.
Mari kita bahas satu per satu.
Sit
Saat kamu merasa atau sadar bahwa kamu sedang tersesat, maka pertama yang harus kamu kerjakan adalah duduk, bersantai dan rileks. Hal itu bertujuan agar perasaan dan pikiran kamu bisa tenang.
Think
Setelah pikiran tenang dan tidak panik, maka sekarang saatnya kamu mulai berfikir tentang hal apa yang mau kamu kerjakan, bagaimana kamu betahan hidup, pikirkan apa yang ada dalam carrier supaya kamu bisa menggunakannya untuk bertahan hidup. Tenang dan semangat hidup adalah dua hal paling penting dalam berfikir.
Observe
Setelah menentukan apa yang mau kamu lakukan untuk bertahan hidup, cobalah untuk mengamati keadaan di sekitar kamu, adakah tempat untuk kamu berlindung, adakah tempat supaya kamu bisa mendapatkan air, adakah tempat yang jauh dari hewan buas, adakah tempat tinggi dan terbuka supaya kelak tim SAR dapat dengan mudah menemukanmu. Cobalah amati keadaan sekitarmu dan carilah kemungkinan-kemungkinan terbaik.
Plan
Setelah pikiran tenang, menentukan apa saja yang akan kamu kerjakan dan mengerti keadaan di sekeliling, sekarang mulailah untuk menyusun rencana. Kamu bisa menyusun rencana tentang apa saja, termasuk rencana untuk membuat tenda, mengirim sinyal kepada tim SAR atau rencana-rencana yang lainnya.
Itulah cara mempertahankan hidup dihutan jika anda tersesat saat mendaki gunung atau survival lainnya sekian dan terima kasih
Saat tubuhmu kering, tingkat kemungkinan untuk keluar dari situasi kritis dan bertahan hidup akan lebih tinggi dibanding saat kondisi tubuhmu basah. Bahkan, saat tubuhmu basah, itu sangat berbahaya sekali. Kondisi tubuh yang basah, cuaca gunung yang dingin dan angin yang bertiup kencang bisa mengakibatkan hipotermia dan berujung kepada kematian.
Kemudian, bagaimana caranya supaya kondisi tubuh bisa tetap kering ketika dalam situasi kritis?. Jawabannya adalah tenda, baik itu tenda Dome yang ada dalam carriermu atau tenda Bivak yang bisa kamu buat dari jas hujan.
Cara membuat Bivak, mudah, kamu bisa mengikatkan tali pada dua pohon sejajar sehingga tali itu terentang kuat. Setelah itu, jas hujan bisa kamu letakkan di atas tali tersebut dan menghasilkan ruangan kosong tepat di bawah tali. Alasi bagian bawahnya dengan matras atau dedauanan lebar sehingga ruangan itu tetap kering dan hangat.
Beberapa tips dalam mendirikan bivak
- Pastikan tali tidak terikat kepada pohon yang lapuk dan rapuh.
- Usahakan membuat bivak di tempat yang kering dan rata.
- Hindarilah mendirikan bivak di dekat lereng gunung atau tanah terjal, hal ini supaya kamu bisa terhindar dari longsor.
- Jangan mendirikan bivak dekat aliran sungai dan jalur binatang.
- Buatlah parit kecil, mengengelingi tenda, supaya kamu terbebas dari aliran air.
- Dirikanlah bivak ditempat yang terlindung dari angin besar.
2. Buatlah Api
Dalam sejarah peradaban manusia, api memiliki peranan penting. Manusia-manusia di jaman purba menggunakan api sebagai alat utama dalam bertahan hidup, karena api mempunyai banyak manfaat, di antaranya adalah untuk memasak, mengusir binatang buas, mengirim sinyal kepada tim SAR dan masih banyak manfaat api lainnya.
Oleh karena itu, pada setiap pendakian, kamu harus membawa korek api atau gas. Dengan membawa korek, kamu tidak perlu repot-repot membuat api dari kayu atau batu seperti di jaman purba.
Namun, namanya korek api, pasti ada saatnya habis dan tidak bisa dipakai. Mau tidak mau kamu harus mempelajari membuat api tanpa korek. Perhatikan cara berikut.
Cara membuat api tanpa korek yang paling populer dan paling kuno adalah hand drill. Kenapa populer?, karena cara ini tergolong sangat sederhana, kamu hanya membutuhkan sebatang kayu keras untuk pijakan, ranting yang berukuran setengah meter dan daun kering sebagai sumbu api.
Begini caranya, buat lubang kecil di kayu yang keras, taburkan beberapa daun kering di dekatnya, kemudian gesekan ujung ranting dan lubang kecil di kayu dengan cara memutar ranting oleh tangan kamu. Sedikit tips, carilah ranting yang sudah sangat kering dan tidak terlalu kuat.
3. Sejak Dahulu, Alam Sudah Menjadi Sumber Kehidupan Manusia. Dalam Kondisi Kritis, Kamu Harus Mengenali Buahan dan Tumbuhan yang Bisa Dimakan
Selama manusia tidak merusak alam raya ini, alam akan selalu baik kepada manusia, terbukti, setiap makanan yang kita makan setiap hari adalah hasil pengolahan dari alam. Begitu baik alam raya, dia selalu menyediakan semua kebutuhan manusia.
Begitu pun saat kita berada dalam kondisi kritis, seperti tersesat di hutan dan terjebak di alam liar, mungkin kamu tidak usah terlalu khawatir, karena alam selalu ramah kepada manusia. Namun, tidak semudah kedengarannya, kamu harus mengenal alam terlebih dahulu, baik makanan yang ada padanya atau tumbuhan dan buahan yang bisa dimakan atau malah jangan dimakan.
Inilah 3 jenis tumbuhan dan buah-buahan yang bisa kamu jumpai di alam bebas, dan aman untuk dimakan.
1. Jamur
Kabar baiknya adalah, di hutan tropis seperti di Indonesia, ketika kita terjebak dalam keadaan kritis, jamur adalah salah satu makanan yang paling mudah kita temukan, karena jamur sangat suka tumbuh di udara yang lembab, seperti di hutan-hutan tropis.
Namun, saat kamu hendak memakan jamur, kamu harus berhati-hati dalam memilih jamur. Tidak semua jamur bisa kita makan, jamur terbagi menjadi dua kategori, yakni, jamur yang bisa kita makan dan jamur yang mengandung racun.
Ciri-ciri jamur yang mengandung racun adalah jamur yang mempunyai warna mencolok dan jamur yang aman untuk dimakan adalah jamur yang memiliki warna gelap. Mungkin kamu bisa mencari tahu dan mencatat jamur apa saja yang bisa kamu makan dan tidak bisa dimakan, catatan itu akan sangat berguna sekali saat kamu membutuhkannya.
2. Cantigi
Cantigi pun sama dengan jamur, sama-sama mudah ditemukan di hutan, apalagi di gunung, karena tumbuhan cantigi hidup di dataran tinggi. Dan sama-sama bisa dimakan.
Meskipun rasanya tidak seenak jamur, rasanya seperti jambu biji, namun dalam situasi survive, kamu harus bersyukur saat menemuinya, karena Cantigi bisa mengobati rasa laparmu. Hati-hati, hanya bagian daun yang berwarna mencolok yang bisa kamu makan.
3. Ceplukan
Ceplukan hanya akan hidup di atas tanah yang terkena sinar matahari penuh, mirip bunga Edelweis dong?, iya, namun ceplukan tidak pandang bulu dalam soal ketinggian, dia akan hidup di dataran tinggi maupun di dataran rendah. Oleh karena itu, kita sering sekali menemuinya di sawah-sawah.
Bahkan, para petani sering menggapnya sebagai hama, namun tidak demikian untuk orang-orang yang berada dalam keadaan kritis di tengah hutan dan harus memperjuangkan hidupnya. Tumbuhan ceplukan bisa berubah, dari hama, menjadi tumbuhan yang bisa menyambung nyawa.
Sesuatu yang bisa dimakan dari tumbuhan ceplukan adalah buahnya yang berwarna putih kekuning-kuningan yang tertutup kuncup, rasanya manis. Selain sebagai buah penyelamat untuk para survivor, buah ceplukan pun dikenal sebagai tumbuhan obat.
4. Tubuh Manusia Di Dominasi Oleh Cairan, Oleh Karenanya, Kamu Harus Mengetahui Cara Mendapatkan Air Dalam Keadaan Kritis
Mungkin, tanpa makanan manusia bisa bertahan hidup sampai berminggu-minggu, namun berbeda saat manusia hidup tanpa air, mereka hanya mampu bertahan dalam hitungan hari saja. Karena kenyataan itu, dalam kondisi survival di gunung, menemukan dan mencari air adalah perkara yang paling penting.
Berikut adalah cara mencari air dalam keadaan survival di gunung atau di alam liar yang terbagi menjadi dua, yakni, air yang bisa langsung kamu minum dan air yang membutuhkan proses terlebih dahulu sebelum kamu meminumnya.
1. Air Hujan
Cara yang paling mudah untuk menemukan air minum di dalam kondisi survive adalah menampung air hujan dalam satu wadah, kamu bisa meminum air hujan tanpa dimasak terlebih dahulu, namun akan lebih baik dan sehat jika kamu memasaknya terlebih dahulu.
2. Teknik Solar Still
Ketika musim hujan, mungkin mudah sekali mencari air minum, namun, bagaimana jika kamu terjebak dalam kondisi kritis di musim kemarau. Pasti akan sedikit susah. Nah, dengan menggunakan teknik solar still, kamu bisa mengumpulkan air pada musim kemarau. Caranya seperti ini,
Pertama-tama, kamu harus menggali lubang terlebih dahulu, lebih dalam lebih bagus, kemudian, simpanlah Wadah dan dedaunan di dasar lubang tersebut, untuk menampung air. Terakhir, kamu tutup lubang itu dengan plastik atau dedaunan, biarkan proses penguapan terjadi di dalam lubang tersebut beberapa lama. Setelah kamu menunggu beberapa lama, kamu bisa menemukan air terkumpul di wadah dan dedaunan di dalam lubang tadi.
3. Memanfaatkan Proses Transpirasi Dari Tumbuhan
Hasilnya memang tidak sebanyak air yang kamu dapatkan dari air hujan atau teknik solar still, namun memanfaatkan proses transpirasi dari tumbuhan bisa menjadi alternatif, supaya kamu mendapatkan air dalam keadaan survival. Caranya seperti ini,
Pertama-tama, kamu harus mencari daun yang nampak sehat dan tidak beracun, kemudian bungkus daun tersebut dengan plastik dan ikat kencang supaya tidak ada udara yang bisa keluar dan masuk.
Transpirasi tumbuhan artinya adalah pernafasan tumbuhan, jadi, kamu memanfaatkan proses pernafasan daun di dalam kantung plastik tadi, pernafasan daun akan menghasilkan embun. Setelah terkumpul sedikit air, kamu bisa langsung meminum air embun tersebut.
4. Memotong Akar Rotan Atau Akar Tumbuhan Rambat Lainnya
Menurut saya, cara ini adalah cara yang paling cepat untuk mendapatkan air dalam keadaan survive. Caranya adalah memotong akar rotan atau tumbuhan rambat lainnya, kemudian air akan keluar dari bekas potongan tersebut, supaya lebih aman, sebaiknya air yang kamu dapatkan dari akar rotan, sebelum kamu minum, dimasak terlebih dahulu.
5. Mengamati Prilaku Binatang
Cara terakhir adalah mengamati prilaku binatang yang berada di sekitar kamu, karena pada dasarnya, setiap binatang memiliki insting untuk mencari minum di tengah-tengah hutan.
Biasanya mereka mencari air minum pada pagi dan sore hari, pada saat itu, cermatilah prilaku mereka dan ikuti kemana mereka pergi, besar kemungkinan mereka akan membawamu kepada sumber air terdekat.
5. STOP
Pada dasarnya, setiap manusia mempunyai batas-batas kemampuan pada diri mereka, begitu pun dengan kamu, sekuat apa pun kamu, pasti mempunyai batas-batas kemampuan.
Oleh karena itu, apabila kamu terpisah dari rombongan pendakian dan kamu merasa tersesat, jangan panik, kamu harus menganalisa terlebih dahulu kemampuan pada diri kamu sendiri, apakah kamu sanggup berjalan ke sana ke mari untuk mencari bantuan atau tidak sanggup lagi.
Apabila kamu merasa tidak sanggup untuk melakukan hal itu, lebih baik, kamu menggunakan teknik survival yang bernama 'Stop. Berhenti dan duduk sambil memikirkan hal apa yang akan kamu perbuat selanjutnya atau hanya sekedar menunggu bantuan dari tim SAR.
6. S.T.O.P
Dalam survival skill atau kemampuan bertahan hidup, stop mempunyai dua artian, pertama, adalah berhenti seperti yang sudah saya jelaskan di atas, dan kedua adalah S.T.O.P yang artinya 'Sit artinya duduk, 'Think artinya berfikir, 'Observe artinya mengamati dan 'Plan artinya merencanakan.
Mari kita bahas satu per satu.
Sit
Saat kamu merasa atau sadar bahwa kamu sedang tersesat, maka pertama yang harus kamu kerjakan adalah duduk, bersantai dan rileks. Hal itu bertujuan agar perasaan dan pikiran kamu bisa tenang.
Think
Setelah pikiran tenang dan tidak panik, maka sekarang saatnya kamu mulai berfikir tentang hal apa yang mau kamu kerjakan, bagaimana kamu betahan hidup, pikirkan apa yang ada dalam carrier supaya kamu bisa menggunakannya untuk bertahan hidup. Tenang dan semangat hidup adalah dua hal paling penting dalam berfikir.
Observe
Setelah menentukan apa yang mau kamu lakukan untuk bertahan hidup, cobalah untuk mengamati keadaan di sekitar kamu, adakah tempat untuk kamu berlindung, adakah tempat supaya kamu bisa mendapatkan air, adakah tempat yang jauh dari hewan buas, adakah tempat tinggi dan terbuka supaya kelak tim SAR dapat dengan mudah menemukanmu. Cobalah amati keadaan sekitarmu dan carilah kemungkinan-kemungkinan terbaik.
Plan
Setelah pikiran tenang, menentukan apa saja yang akan kamu kerjakan dan mengerti keadaan di sekeliling, sekarang mulailah untuk menyusun rencana. Kamu bisa menyusun rencana tentang apa saja, termasuk rencana untuk membuat tenda, mengirim sinyal kepada tim SAR atau rencana-rencana yang lainnya.
Itulah cara mempertahankan hidup dihutan jika anda tersesat saat mendaki gunung atau survival lainnya sekian dan terima kasih
Komentar
Posting Komentar